21 September 2010

Teori Interaksional

Daniel Wijaya 03870

MODEL INTERAKSIONAL


Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah diantara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah yaitu dari pengirim kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung.

Model interaksional berlawanan dengan model stimulus-respon (S-R) dan beberapa model linier lainnya. Pada model stimulus-respon (S-R) dan model linear lainnya mengasumsikan bahwa manusia itu pasif, maka model interaksional menganggap manusia bersifat aktif. Makna kata ”simbolik” secara implisit terkandung dalam konsep ”interaksional” , oleh karena itu model interkasional sangat berbeda dengan interaksi biasa yang ditandai dengan pertukaran ”stimulus – respon”. Sesuai dengan perspektif interaksi simbolik, model interaksional dalam komunikasi mengatakan bahwa orang-orang sebagai peserta komunikasi bersifat aktif, kreatif dan reflektif, menafsirkan, dan menampilkan perilaku kompleks yang sulit diprediksi. Model yang lebih sesuai untuk menjelaskan model interaksional adalah model verbal. Beberapa konsep penting yang digunakan dalam model ini yaitu diri (self), diri yang lain (other), simbol, makna, penafsiran, dan tindakan.

Blumer (seorang penganut interaksional) mengemukakan 3 premis yang menjadi dasar model ini yaitu :
Pertama; manusia bertindak berdasarkan makna yang diberikan individu terhadap lingkungan sosialnya (simbol verbal, simbol non-verbal, lingkungan fisik).
Kedua; makna itu berhubungan langsung dengan interaksi sosial yang dilakukan individu dengan lingkungan sosialnya.
Ketiga; makna diciptakan, dipertahankan, dan diubah lewat proses penafsiran yang dilakukan individu dalam berhubungan dengan lingkungan sosialnya.

Jadi pada konteks ini dijelaskan bahwa individu, perilaku manusia serta struktur masyarakat akan terus berubah.  Hal itu dikarenakan interaksi manusia yang mempengaruhi dan menjadi variabel penting dalam terciptanya dan berubahnya suatu struktur.

Menurut model interkasional, peserta yang terlibat dalam komunikasi adalah orang-orang yang mengembangkan potensi dirinya sebagai manusia melalui interaksi dengan sesama manusia (interaksi sosial), yaitu melalui melalui proses pengambilan peran orang lain (role taking). Diri (self) berkembang lewat interaksi dengan orang lain, dimulai dengan lingkungan terdekatnya seperti keluarga (significant others) dalam suatu tahap yang disebut tahap permainan (play stage) dan terus berlanjut hingga ke lingkungan  luas (generalized others) dalam suatu tahap yang disebut tahap pertandingan (game stage)

Model interaksional menganggap manusia jauh lebih aktif. model interaksional  memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem.  Komunikasi yang terjadi digambarkan sebagai pembentukan makna, yaitu penafsiran atas pesan atau perilaku orang lain oleh para peserta komunikasi. Beberapa konsep penting yang digunakan adalah diri sendiri, diri orang lain, simbol, makna, penafsiran, dan tindakan.

Contoh :

berbagai macam bentuk interaksi akan terjadi dalam suatu keluarga. interaksi tersebut tentunya tidak hanya digambarkan ketika orang tua yang berbicara kepada anak-anaknya, tetapi bisa terjadi dari anak kepada orang tua, ataupun dari anak kepada anak yang lain dalam satu keluarga. Dari konteks kalimat tersebut bisa dilihat kalau interaksi yang terjadi Antar individu saling aktif, reflektif, dan kreatif dalam memaknai dan menafsirkan pesan yang dikomunikasikan. atau dengan kata lain

Interaksi antar individu tidak sepihak.  Jadi dalam interaksi semakin cepat memberikan pemaknaan dan penafsiran terhadap pesan yang disampaikan semakin memperlancar kegiatan komunikasi.




Sumber :

    * Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

14 September 2010

Caranya Berbeda, Tujuan Sama

Akhir-akhir ini perselisihan antar agama semakin marak

“agama”

Memang bukan kata yang asing untuk telinga kita

Tapi sadarkah dan taukah, sebenarnya agama itu apa ?

Apakah agama itu penting ?

Atau hanya sebagai persyaratan buat KTP

Manusia di dunia ini hanya sebatas percaya

Percaya itu adalah sebuah kebebasan untuk setiap individu

Percaya pada leluhur

Percaya pada pemuka

Percaya pada orang yang menganggap dirinya tau betul tentang agama

Namun, apakah agama itu berbeda ?

Mungkin cara berdoa, cara beribadah

Tapi untuk tujuan, semua agama itu sama

Tujuan setiap agama pasti ingin para pengikutnya bisa melakukan hal yang baik

Melakukan hal yang tidak dilarang oleh Sang Pencipta

Setiap manusia yang mengaku memiliki agama pasti ingin mulia di hadapan Sang Pencipta

Tentunya kelak, jika dia sudah mati

Oleh karena itu, dengan alasan tujuan semua agama itu sama

Seharusnya perselisihan antar agama itu tidak terjadi

Mungkin ini harapan bagi kita semua

13 September 2010

Tak Ada Perubahan, Tanpa Ada Yang Baru

Blog baru, bingung harus memulai dari mana, saya juga tidak tahu harus mengisi blog saya dengan apa. Apa yang mau ku lakukan dengan blog ini? Entah apalah? Mungkin mulai sekarang aku bisa mulai belajar menulis. tentunya tidak hamya sekedar menulis. Karena yang nantinya ku tulis dalam blog ini, adalah 
  • apa yang kulihat di sekitarku, 
  • apa ku dengar, 
  • apa yang pernah kukatakan, 
  • apa yang aku pikirkan, dan
  • apa yang sedang ku rasakan.